Senin, 13 Februari 2017

WAN (Wide Area Network)

(Ismayana, Mengenal Macam-macam Teknologi WAN Yang Umum Digunakan, 2017)

A. Pengertian WAN
            Wide Area Network (WAN) adalah jenis jaringan yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan secara fisik yang tidak saling berdekatan atau terpisah antar kota, provinsi, atau bahkan terpisahkan benua melewati batas wilayah negara satu sama lain. Teknologi WAN dapat menghubungkan perangkat-perangkat yang terpisah oleh area yang luas dengan menggunakan media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda.

B. Hirarki WAN
            Model jaringan secara hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesaininfrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandangyang bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita dalammendesain dan membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hirarkis terbagimenjadi tiga layer, yaitu :
1.      Core Layer
           Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalammeneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layermenswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberibeban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket datadalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation.Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
           Tugas Core Layer :
a)      Melakukan desain jaringan dengan keandalan yang tinggi.
b)      Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah.

           Fungsi Core Layer :
a)      Mengatur traffic (traffic switching)
b)      Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.

2.      Distribution Layer
           Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantumembedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju kejaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, sepertirouting updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
           Fungsi Distribution Layer :
a)      Routing (dalam satu autonomous system)
b)      Filtering (dalam satu autonomous system)
c)      Service handling.
d)     Mengendalikan konektivitas /policye.
e)      QOS.

           Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.


3.      Access Layer
           Access layer menyuplai traffic ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti framerelay, ISDN, atau leased lines. Fungsi layer ini melakukan sharebandwith, switched bandwith, MAC Layer Filtering, dan Micro segmentation (NAT/subneting).





C. Perangkat WAN
1.      CO (Central Office)
           CO (Control Operator/Office) bagian pusat yang mengendalikan/mengatur perangkat-perangkat agar bekerja, bagian yang menjadi pusat Penyedia Layanan. CO berfungsi mengendalikan sebuah jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.

2.      CPE (Costumer Promises Equipment)
           Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.

3.      DTE (Data termination Equipment)
           Perangkat yang mentransmisikan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan. Berfungsi mengkonversikan sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupakan sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi.

4.      DCE (Data Communication Equipment)
           Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi. Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding, dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.

Contoh perangkat-perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
DTE Device    : - Terminal (PC, Laptop, Client PC, dll)
DCE Device    : - Hub, Switch, Modem, dll.
CPE Device    : - Telepon, ADSL Modem
CO Device      : - ISP

Dibawah ini adalah contoh perangkat yang digunakan pada setiap Hirarki WAN :

1.      Perangkat Core Layer :
a)      Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
b)      Router
c)      Multiplexerd.
d)     PBX.

2.      Perangkat Distribution Layer :
a)      Cisco Catalyst 6509.
b)      Nexus 7000.
c)      ASA 5500d.
d)     Switch layer 3.
e)      Firewall
f)       Router LAN.
g)      Bridge.
h)      Brouter.
i)        VPN Access Router.
j)        Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.

3.      Perangkat Access Layer :
a)      Cisco 1900 series integrated services router.
b)      Cisco 2900 series integrated services router.
c)      Cisco 3900 series integrated services router.
d)     Cisco 800 series routers.

D. Teknologi WAN
            Ada beberapa teknologi WAN yang diberikan oleh penyedia layanan WAN seperti berikut ini:
1.      PSTN
           PSTN adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN yang kuno dan banyak dipakai diseluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.

2.      Leased Line
           Leased line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.

3.      X.25
           X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching dan X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
           X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog, X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket, menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.

4.      Frame Relay
           Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.
5.      ISDN
           ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital. ISDN BRI dengan kecepatan 128 Kbps. ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps.

6.      ATM
           Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan kecepatan sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.

7.      DSL
           DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat.

8.      T1
           T1 adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1.544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.

9.      E3
           E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34.368 Mbit/s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34.064 Mbps (480 saluran).

10.  SONET
           Sonet (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.

11.  VPN (Virtual Private Network)
           VPN adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan “dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan publik.

12.  Wireless (Microwave dan Satelite)
           Layanan WAN melalui microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52 Mbps atau bahkan lebih. Bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN.





Teknologi WAN normalnya dikatagorikan dalam tiga kelas layanan :
1.      Leased line
           Layanan Leased Line menggunakan line eksklusif dari penyedia jaringan, sementara layanan Circuit Switched mentransmisikan data setelah terbentuknya jaringan lewat call (PSTN atau ISDN) dan untuk layanan WAN Packet Switch (Frame Relay, X.25 dan ATM) menggunakan infrastruktur carrier sharing untuk mentransmisikan data melalui virtual circuit (VC).

2.      Circuit switched
           Layanan Circuit Switched seperti layanan yang diberikan pada ISDN dan PSTN analog, memerlukan suatu call untuk bisa terbentuknya suatu circuit dan berlangsung sampai selesainya koneksi. ISDN juga sering dapat digunakan untuk titik koneksi pada layanan WAN lainnya seperti Frame relay atau X.25. Dapat juga digunakan untuk dial-on-demand (dial sesuai kebutuhan) atau system backup link. Leased line memberikan koneksi full-time dimana jalurnya diberikan permanen oleh penyedia jaringan.

3.      Packet switched
           Layanan Packet Switched seperti Frame relay dan ATM adalah yang paling populer karena secara umum harga bandwidth per Kbps lebih murah dan fleksibilitas dalam pemasangan virtual circuits melalui interface tunggal pada router. Kebanyakan Permanent Virtual Circuit (PVC) bisa memungkinkan ukuran circuit didefinisikan yang menjamin level layanan minimum, dan jika kebutuhan jaringan berubah, maka ukuran circuit bisa juga diubah sesuai kebutuhan.